Proyeksi Ekonomi OECD Tunjukkan Alasan Optimisme pada 2024

oleh

Sekjen Organisasi untuk Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan (OECD) Mathias Cormann pada Kamis (2/5) mengatakan “proyeksi ekonomi tahun 2024 menunjukkan “beberapa alasan untuk optimisme yang berkelanjutan.”

Meskipun perekonomian masih menderita karena suku bunga tinggi dan pasar tenaga kerja yang ketat, inflasi telah “menurun sesuai dengan target bank sentral,” kata Cormann kepada para wartawan.

OECD sekarang memproyeksikan pertumbuhan ekonomi yang lebih rendah untuk zona euro pada tahun 2024, di mana negara-negara seperti Jerman tumbuh hanya 0,2% tahun ini.

Kepala ekonom OECD Clare Lombardelli memperingatkan beberapa risiko yang dapat menggagalkan proyeksi pertumbuhan tersebut. “Pertama, inflasi mungkin turun lebih lambat dari yang diantisipasi, sehingga menekan pendapatan. Pada tahun 2021 dan 2022 kita melihat kenaikan besar dalam harga barang dan makanan serta energi,” ujarnya.

“Dan hal ini sekarang mulai berkurang. Namun, seperti yang dapat Anda lihat, harga jasa memainkan peran besar dalam inflasi umum. Inflasi jasa mungkin terbukti sangat sulit berubah karena lebih terkait erat dengan upah dan kita masih melihat pasar tenaga kerja yang kuat. Jika tekanan biaya di sektor jasa tidak berkurang, suku bunga mungkin akan tetap tinggi untuk waktu yang lebih lama,” ujar Lombardelli. [em/uh]

Sumber: www.voaindonesia.com